Organisasi Kesehatan tubuh Sedunia (WHO) mengatakan sedang mempelajari varian virus corona yang ditemukan di Inggris dan Afrika Selatan. Varian baru virus corona itu sangat mungkin sudah tersebar ke berbagai negara melalui mobilitas karakter yang melakukan perjalanan skala universal.
Sementara itu, muncul rumor yang beredar bahwa varian baru virus corona ini tidak terdeteksi saat pasien memeriksa untuk melakukan tes Covid-19. Sebab karena itu, tak sedikit asosiasi yang resah mendengar kabar itu.
Menanggapi hal tersebut, Prof. dr. Zubairi Djoerban, SpPD(K) mengatakan, kabar kalau virus corona jenis baru dengan tidak terdeteksi oleh alat itu sepenuhnya tidak benar.
“Jadi untungnya PCR tes ini mendeteksi 3 zat putih telur S atau spike dari virus ini, ” ungkapnya ketika dihubungi Okezone pada Jumat (25/12/2020).
Prof. dr. Zubairi melanjutkan, jika salah satu tidak bekerja, maka masih ada besar kemungkinan bahwa virus corona mutakhir ini akan terdeteksi dengan tes PCR yang standar.
“Yang ini memang oleh karena itu problem namun kan masih tersedia 2 lagi sehingga tetap mampu dideteksi dengan PCR standar, tak usah khawatir, ” sambungnya.
Bagian yang pertama yang harus dilakukan masyarakat ialah bagaimana melakukan tindak pencegahan Covid-19. Seperti terus menerapkan protokol kesehatan tubuh, baik mencuci tangan, menjaga langkah, serta memakai masker di luar rumah.
(DRM)