Kabar kurang mengenakkan terkait laju program vaksinasi nasional, segar saja diumumkan oleh Gajah Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Hal tersebut disampaikan Menkes Budi usai melakukan Rapat Terbatas di Kantor Presiden, Senin 5 April kemarin. Menkes Tabiat mengatakan suplai vaksin dalam Indonesia akan berkurang, skema awal Indonesia di bulang Maret dan April mampu mendapatkan total hingga 30 juta dosis vaksin. Namun, kini skemanya Indonesia hanya bisa memperoleh sekitar 2/3 nya, yakni 20 juta dosis vaksin.
âJumlah vaksin yang tadinya tersedia untuk Maret dan April, masing-masing 15 juta dosis totalnya perut bulan 30 juta ukuran. Kita hanya bisa sanggup 20 juta dosis atau 2/3 nya, â perkataan Menkes Budi, dikutip sejak akun Youtube Sekretariat Presiden.
Sebagai akibatnya, sambil meminta maaf, Menkes Budi menyebutkan laju program vaksinasi nasional pun tak akan sekencang sebelumnya.
âAkibatnya laju vaksinasi, mohon maaf agar kita atur kembali. Sehingga kenaikannya tidak secepat sebelumnya sebab memang vaksinnya berkurang, â tambahnya.
Berkurangnya suplai vaksin ke ratusan negara-negara di dunia, tercatat Indonesia ini diungkaokan Menkes Budi ialah karena era ini tengah terjadi lonjakan ketiga (third wave) kasus aktif Covid-19 di kurang negara produsen vaksin.
âTerkait produksi dan embargo vaksin, karena penuh negara-negara di Eropa, kira-kira di Asia seperti India, Filipina, Papua Nugini, & beberapa negara di Amerika Selatan seperti Brazil itu sedang terjadi lonjakan ketiga urusan aktif Covid. Akibatnya negeri2 yang memproduksi vaksin pada lokasi-lokasi tersebut mengarahkan supaya vaksinya enggak boleh muncul. Hanya boleh dipakai di neraranya masing-masing, yang akhinya mempengaruhi ratusan negara dalam dunia, termasuk Indonesia, â lanjut Menkes Budi sedang.
Merespon status ini, Indonesia saat itu tengah terus bernegosiasi secara negara-negara produsen vaksin lainnya agar suplai vaksin mampu terus bertambah. Sehingga laju vaksinasi bisa seperti sebelumnya.
âKita medium negosiasi dengan negara-negara pembuat vaksin, mudah-mudahan bulan Mei bisa kembali normal. Sehingga kita bisa lakukan vaksinasi dengan rate seperti sebelumnya, â pungkas Menkes Sifat.
(DRM)