Akan sangat merugikan bagi seorang anak ketika dia jadi saksi mata pembunuhan. Tidak sekadar trauma berkepanjangan, tetapi pula penyembuhannya yang tidak sebentar.
Ini menjadi pembelajaran untuk semua orangtua untuk selalu menyoroti anaknya. Sebab, ketika si bujang terlibat dalam proses pembunuhan, oleh karena itu bayang-bayang kelam tersebut bisa hendak selamanya ada di dalam sejarah.
Psikolog Klinis Meity Arianty menjelaskan bahwa ketika seseorang menjadi saksi mata pembunuhan, terlebih anak-anak, menetapkan dilakukan yang namanya trauma healing atau proses penyembuhan pascatrauma dengan dilakukan agar seseorang dapat tetap melanjutkan hidupnya tanpa bayang-bayang perkara tersebut.
“Sehingga biasanya kalau kita membicarakan trauma healing, maka biasanya diperuntukan buat menolong penyembuhan trauma tertentu, ” katanya pada Okezone melalui pesan sedikit, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Potret Cantik Naomi Zaskia Mantan Kekasih Sule Memakai Bikini
Pada kejadian saksi mata pembunuhan, Mei dengan mempelajari teknik psikotraumatologi menyarankan biar orang yang mengalami trauma memperoleh terapi, salah satunya dengan cara stabilisasi emosi.
“Teknik yang biasa saya lakukan adalah membantu menghilangkan gejala-gejala trauma dengan dialami individu. Tapi, yang harus dipahami adalah respons setiap karakter akan berbeda terhadap pengalaman traumatiknya, sehingga akan mudah membantu menyalahi traumanya, ” tambahnya.